Pendahuluan
Makna akuntansi adalah instrumen kehidupan yang tumbuh dan berkembang dalam realitas lingkungannya. Berbagai penelitian dan kajian akuntansi yang bersifat konvensional, pada akhirnya melahirkan paradigma yang tidak harmonis antara manusia karena masih bersifat materialisitik. Oleh karena itu, dibutuhkan berbagai pendekatan dan metode kajian agar ilmu akuntansi dapat saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Hal ini berarti akuntansi bukanlah ilmu yang berdiri sendiri. Sebagaimana menurut Tricker (1978) bahwa akuntansi bergantung pada ideologi dan adat istiadat yang berkembang dalam masyarakat.
Akuntansi Multi Paradigma merupakan forum berbagi pengalaman dalam meneliti (praktik) Akuntansi untuk memberdayakan kualitas diri dan kualitas disiplin akuntansi sebagai satu kesatuan yang tidak terpisah dengan kehidupan sosial dan budaya di Indonesia.
Mengacu pada falsafah hidup orang Bugis yang telah diwariskan secara turun temurun dikenal dengan Sulapa’ Eppa yang bermakna susunan semesta yang terdiri dari Api, Air, Angin dan Tanah. Aksara lontara ini berpangkal pada pandangan mitologis orang Bugis, yang mengandaikan alam semesta ini adalah Sulapa Eppa’ Wala suji (“segi empat belah ketupat”).
Integrasi nilai budaya dengan akuntansi inilah yang kemudian dijadikan pegangan bagi insan akuntansi untuk mengembangkan akuntansi dalam perspektif multiparadigma. MAMI memiliki agenda tahunan yaitu Temu Masyarakat Akuntansi Multiparadigma Nasional (Teman). Teman 8 kali ini mengusung tema “Sulappa Eppa: Membangun Kesadaran Diri dalam empat Perspektif berbasis Paradigma Religi”.
Kontak Personal
- Dr. Tenriwaru, SE., M.Si., AK., CA Hp 081354303130
- Ummu Kalsum, S.St., M.Ak Hp 08114153369